Dalam catatan pertama ini mencoba membahas tentang
“Our Country”. 67 tahun negeri kita tercinta terbebas dari penjajah,
penderitaan yang tiada henti selama 3,5 abad oleh kaum Belanda. Selepas sekutu
menjajah negeri ini, negeri sakura pun datang untuk menjajah dan merampas semua
kekayaan dalam negeri ini. Sedikit mengulas soal perebutan kemerdekaan negeri
ini. Indonesia dibawa pimpinan Bapak Presiden yang sangat kita banggakan dan
harum namanya sampai detik ini ialah Bung Karno berhasil merebut kemerdekaan
dari kaum penjajah. Eits... tapi janggal sepertinya dengan kata “merebut”.
Blogers pastinya tahu tentang sejarah dalam negeri ini. Bukankah Jepang
menyerah kepada negeri ini karena pada saat itu kota Hirosima dan Nagasaki di
bom oleh pihak sekutu. Jikalau seperti itu bukankah Indonesia mendapatkan
cuma-cuma kemerdekaanya? Kalau lebih tepatnya Indonesia dibantu oleh sekutu
dalam mendapatkan kemerdekaan. Kesimpulannya Indonesia bukannya kuat dalam
melawan penjajah tapi kuat bertahan ditindas oleh para penjajah. Entahlah apa
yang terjadi di tahun-tahun lalu itu yang jelas negeri ini sudah merdeka.
Merdeka? Merdeka dari
apa? Penjajah-kah? Ya.. 67 Tahun Indonesia merdeka dari penjajah. Tetapi
tidak-kah menyadari penjajah yang lebih menyeramkan bukan datang dari luar tapi
justru penjajah dan ancaman dalam negeri ini sendiri. Korupsi Kolusi dan
Nepotisme berkembang sangat pesat di negeri ini. 3 hal tersebut adalah hal yang
jauh lebih keji dari pembunuhan. Betapa susahnya memberantas KKN dalam negeri
ini. Orang-orang berdasi dan berintelektual tinggi yang duduk di kursi nyaman
tetapi tidak sedikitpun ilmunya bermanfaat. Bukankah ilmu yang bermanfaat itu
adalah ilmu yang berguna untuk diri sendiri dan orang lain. Betapa menyedihkannya
mereka. Sampai kapanpun orang-orang itu tidak akan pernah bahagia, menikmati
segala yang ia punya padahal bukan sepenuhnya yang ia punya tetapi merampas
bagian milik masyarakat dan negera.
Blogers
pernah dengar orang “anti nasionalisme dan patriotisme” ? Ini dia yang menurut
ane penjajah paling berbahaya dan paling mengancam dalam negeri ini. Orang
semacam ini tidak ada bedanya sama pelaku KKN di negeri ini. Pernah lihat orang
intelek di Indonesia menuntut ilmu tinggi-tinggi sukses lalu pergi meninggalkan
tanah air dan imigrasi keluar negeri guna mendapatkan hidup tenang aman damai
seperti di Armsterdam, New York, Tokyo dan negara-negara maju lainya. Ilmu
banyak tetapi tidak punya hati nurani. Kalau melihat keadaan negeri kita yang
malang ini, sudah banyak KKN, kejahatan dimana-mana, dan sangat memalukan
negeri ini dengan berbagai macam permasalahan di dalamnya. Ane sebagai generasi
bangsa sangat perihatin, kenapa banyak orang pintar di negeri ini tidak ingin
mencoba merubah negeri ini malah pergi keluar untuk mendapatkan kehidupan yang
nyaman kenapa mereka tidak mencoba merubah negerinya sendiri agar nyaman maju
dan harum dimata dunia. Ane sebagai generasi bangsa yang kadar intelektualnya
terbatas ingin mengajak untuk merubah semua pandangan teman-teman yang anti
nasionalisme dan patriotisme. Sering masyarakat menjelek-jelekan negeri ini,
tidak sedikitpun punya kebanggaan menjadi bagian dari warga ini, mereka sering
mencaci mungkin mereka kesal karena banyaknya permasalahan yang terjadi di
negeri ini, seperti KKN dan pesatnya tindak kejahatan di negeri ini, tapi apa
mereka sadar, apa yang telah mereka perbuat untuk negara ini? Mana usaha mereka
untuk memajukan negeri ini? Mereka hanya bisa mengomentari tanpa memberi
solusi. Mereka orang pintar karna mereka sadar akan perbuatan buruk di negeri
ini tetapi mereka buta hatinya, tidak ada sedikit kemauan untuk membantu
merubah negeri ini. Justru mereka malah pergi melarikan diri dari negeri ini.
Kalau ane terlibat perang dalam melawan penjajah di kemudian hari nanti,
sungguh... yang pertama kali ane bunuh bukanlah penjajah tetapi para anti
nasionalisme dan patriotisme. Betapa sampahnya mereka masih menginjakan kaki di
negeri ini. Negeri tidak butuh orang macam seperti itu, lebih baik mereka pergi
dan menjadi “kacung dalam negeri penjajah”. Mereka yang lebih memilih tinggal
di luar negeri tidak sadar bahwa tiada tempat yang paling aman nyaman dan
tentram selain di kampung halaman. Justru orang yang berintelek dan mengangkat
kakinya dari negeri yang kaya ini akan menjadi “kacung dalam negeri penjajah”
di kemudian hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar